pagi-pagi sekitar jam 7, aku sedang membuka facebook.
beberapa kemudian ada yang chat ke aku
dan tertera nama ikhwan yang aku kenal.
dia menulis kata " tolong like foto aku".
lalu aku pun melihat link yang pemberian dia.
dan timbullah sebuah foto pemandangan dan ada tulisan DAGO, lalu ada seseorang yang sedang menyebrang jalan ke arah dia, dan beberapa mobil lintas, dan dia berdiri samping tulisan dago meskipu n tidak dekat dengan kata dagonya.
tapi aku tidak mendapatkan efek apa yang ingin diberikan kepada penontonnya.
lalu aku pun menulis kata itu ke chat dia.
dan dia pun marah, tetapi aku tidak menyesalkannya karena aku memberikan sedikit ilmu ke dia agar lebih hati-hati lagi.
karena fotografi itu tidak hanya foto-foto saja, akan tetapi harus menmbulkan efek yang ingin ditimbulkan dan beritahu kepada penontonnya.
dan saat menyelesaikan chatnya aku pun memberi dukungan alias like fotonya dan memberi kata-kata semangat agar tidak seperti foto yang sekarang.

saat itu aku sedang bercerita dengan teman sekamar dikosan.

aku memulai dengan kata JUJUR.

begini ceritanya (sambil ada slide versi sedang kembali ketika itu sedikit lebay tidak apa-apa lah)

sahabat jujur pada saat aku memegang hp M tanpa sengaja aku kepesan alias smsnya bagian inbox.

saat itu aku melihat satu persatu kontak yang tertera pada inbox sms.

lalu tanpa sengaja aku melihat salah satu smsnya tertera nama aku.

dan aku pun penasaran, dan tindakan aku selanjutnya yaitu mengetahui isi pesan tersebut (memang tidak baik untuk membuka sms orang lain akan tetapi semua orang pasti akan melakukan hal yang sama dengan aku).

dan aku terus membaca, terus, dan terus.....

astagfirullah tidak menyangka mulut aku spontan mengucapkan kalimat tersebut

isinya mungkin aku tidak akan memaparkan kepada pembaca akan tetapi itu menyakitkan hati aku.

dan membuat aku tidak menyangka bahwa orang yang selama ini sudah aku anggap sebagai saudara yang sangat dekat sekali dan juga sudah seperti adik sendiri...

kenapa kejelakan aku dan kekurangan aku diberitahukan kepada seorang lelaki?

apa salahnya kalau tahap aku dalam usaha untuk menjaga diri dalam hal berpakaian dan berkerudung yang sya'i..

wahai sahabat apakah kamu tahu jalan cerita kehidupan aku seperti apa?

wahai sahabat apakah kamu mengetahuinya kalau aku dalam tahap belajar dan perlu pendukung untuk lebih baik?

wahai sahabat apakah kamu mengetahuinya juga kalau perilaku kamu memaparkan kekurangan aku kepada seseorang yang tidak pantas untuk dibertahukan (cowok/ikhwan)?

wahai sahabat sebenarnya aku percaya kepadamu untuk menjaga semua yang kamu ketahui terhadap saudara mu yang sedang tahap awal untuk masa depannya cerah dan mendekatkan diri kepada Nya?

wahai sahabat aku sangat sedih kenapa kamu memperlakukan aku melebihi tidak menyangkanya prilaku kamu yang terlalu berlebihan...

aku mohon untuk menjaga lisan mu yang bisa meracuni hati dan pikiran seseorang kepadamu, mungkin kamu lebih mengetahui apa yang aku maksudkan dalam tulisan ini..

banyak sekali keinginan dibenak.
tapi entah seperti apa yang harus dilakukan.
karena melakukan hal tersebut harus memiliki modal yang besar.
dan apa daya aku yang hanya memiliki modal yang sedikit.
apa semua orang yang sukses pernah seperti aq?


haah, memang hidup mandiri itu sedikit sulit,
tak seperti apa yang aku bayangkan.
waktu aku masih dijenjang sekolah menengah atas,
aku masing ingat ketika itu aku sedang bersama teman-teman aku.
dan bermimpi saat kita lulus nanti aku akan berbisnis dan bekerja sambil kuliah.
dan teman ku juga memiliki hal yang sama.
tapi tidak tahu apakah mimpi itu jadi kenyataan atau tidak.
manusia hanya bisa bermimpi dan menjalankannya sesuai yang di atas yaitu Allah swt

saat ini kita sudah lulus dan menjalankan hidup masing-masing.
ketika itu aku masih mempertahankan komunikasi kepada teman-teman aku.
ketika itu aku mendengar teman yang waktu bermimpi.
dan saat mendengarkan kehidupan teman aku, saat itu juga aku merasa sedih sekali.
ternyata teman yang memiliki satu mimpi sama, ternyata dia tidak melanjutkan pendidikannya dan sekarang menjdai SPG salah satu pertokoan.
dan dalam hati aku juga merasakan syukur yang begitu senang karena aku masih beruntung dalam hal pendidikan.



terimakasih ya Allah, dan ibu, ayah yang sudah menjadikan aku seperti ini dan mengasihi lebih dan tidak kekurangan apapun