Kamis, 09 Februari 2012

KONSER MUSIKALISASI PUISI ARI KPIN dkk

Konser Musikalisasi Puisi Ari KPIN dkk
SASTRA MEMBAWA KECERIAAN

diajukan  untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kritik Sastra dari dosen DRA. NENDEN LILIS AISYAH, Mpd. 

disusun oleh:
Anita Indriana (0906606)







PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG




SASTRA MEMBAWA KECERIAAN
Pada rabu siang (16/11/11) di kampus FPBS UPI lantai empat ruang hall A telah digelar konser musikalisasi puisi Ari KPIN yang bertema “Ini Bukan Sebuah Lagu Cinta” bersama kawan-kawanya yang sangat menarik. Konser ini bukanlah yang pertama kali, Ari KPIN bersama kelompok musiknya yang berasal dari Bandung ini telah menggelar konsernya beberapa kali di  kampus UPI. Nama kelompok musik Ari KPIN diambil dari nama salah seorang personilnya yaitu Ari, sedangkan KPINnya adalah singkatan dari Kelompok Pecinta Ike Nurjanah yang berawal dari sebuah candaan dengan para personil lainnya yaitu Egi Rachmadi sebagai bassis, Acep Saefulloh sebagai drumer, Yopi memegang keyboard, Iwan memegang biola dan Ari sendiri sebagai vokalis merangkap sebagai gitaris. 
Di masyarakat, istilah deklamasi, pembacaan puisi, sajak, atau dramatisasi puisi bukanlah hal yang baru. Namun, untuk istilah musikalisasi puisi, tidak semua kalangan mengetahuinya.Musikalisasi puisi, seperti halnya deklamasi atau pembacaan puisi, rampak puisi, dan dramatisasi puisi, adalah salah satu cara yang digunakan untuk menyampaikan dan mengekspresikan puisi kepada audien. Pada deklamasi puisi, penyampaiannya disesuaikan dengan syarat-syarat deklamasi. Seperti: dengung vokal, artikulasi, ekspresi, dan gestikulasi yang baik serta tepat, sesuai dengan isi dan maksud puisi. Pada puisi yang disampaikan dengan cara musikalisasi, alat bantu utamanya ada pada musik (irama, nada, tempo, dan sebagainya). Musik diolah sedemikian rupa sebagai hasil dari penafsiran puisi yang dilakukan oleh pembuat  musikalisasi puisi. Jenis penyampaian puisi dengan cara dimusikalisasi puisi ini ada banyak macamnya. Tetapi yang penting, musik yang dibuat adalah semata untuk kepentingan puisi. Sehingga musik tersebut dapat menyampaikan pemahaman dan penghayatan tentang puisi itu kepada apresian, seperti halnya deklamasi dan pendramatisiran puisi. Oleh karena itu, musikalisasi puisi di dalam bidang kesenian, adalah satu bentuk kesenian tersendiri. 
Dalam konser Musikalisasi Puisi tersebut, Ari KPIN menampilkan Musikalisasi Puisi dengan bervariatif, semangat dan memilih puisi-puisi yang akan dibawakannya dengan suasana kemeriahan dan mendalami dari puisi yang dipilihnya. Kadang berirama melow dan kadang pula berirama ramai atau semangat. Itulah kepandaian Ari KPIN dalam bermusikalisasi puisi, dapat memilih puisi untuk dijadikan musikalisasi yang merdu, enak didengar oleh penonton dan berkarakter dalam penyampaian isi puisi-puisi yang dimusikalisasikannya.
Beberapa yang di musikalisasikan oleh Ari KPIN yaitu puisi Ecce Homo karya Nietzsche, Cinta karya Tetet Cahyati, Nyanyian Mabuk karya Nietzsche, Ini Bukan Sebuah Lagu Cinta karya Acep Saefullah, Solitude Maret karya Acep Saefullah, Metropolitan karya Ayi Kurnia, Rumah Yang Ditinggalkan karya Ayi Kurnia, Aku ingin Melukismu karya Nenden Lilis. Ada beberapa musikalisasi puisi antara Ari KPIN dengan Dery Saeful Hamzah salah satu Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi anggota dari kegiatan acara Ari KPIN yaitu Catatan Ibu karya Nenden Lilis, Bukan Lilin Tanpa Api karya Ridwan Mahadi, Kuceritakan Pada Sabtu Pagi karya Ridwan Mahadi, Puisi Tujuh Tanah kelahiran karyan Ramadhan KH, Jembatan Mirabeau karya Guillaume Apollianaire. Kemudian tak hanya itu, grup Paduan Suara STIKOM Bandung pun ikut memeriahkan konser tersebut dengan membawakan dua buah Musikalisasi Puisi. 
Konsep panggung yang sederhana dan beberapa  property yang jumlahnya sedikit, seperti tulisan tema di dinding sebagai background panggung menggunakan kertas karton warna-warni, juga cahaya berwarna-warni dari kertas lampu-lampu yang dipasang di sudut-sudut dan diberikan sedikit suasana gelap agar lebih terasa fokus pada konser yang ditampilkan. Tetapi, semua itu disajiakan secara kreatif seperti contohnya pada awal pembuka Ari KPIN tampil mengejutkan penonton dengan muncul dari bagian belakang penonton. Ditambah lagi dengan tabuhan beberapa alat musik sehingga dapat menghidupkan suasana sederhana menjadi meriah. Begitu juga dengan aksi Dery Saeful Hamzah dengan puisi-puisi yang diutarakannya memberi kesan yang dalam dan menghayati puisi tersebut. 
Susana kemeriahan acara Ari KPIN dalam membawakan puisi-puisi dapat dilihat dengan totalitasnya pada saat bermusik yang sangat ekspresif dan kreativitas. Para personilnya pun terlihat tidak kalah semangat dan menikmati yang menggebu-gebu, meskipun rasa lelah datang mereka tidak meluluhkan semangat mereka yang menyajikan karya terbaik untuk para penikmatnya yang begitu atusias dari awal sampai akhir. Meskipun beberapa penonton yang keluar dari tempat konser itu pun tidak membuat mereka patah semangat. Mereka lanjutkan konser itu dengan penuh semangat dan menyajikan tema Ini Bukan Sebuah Lagu Cinta karya Nenden Lilis dengan baik hingga akhir di penghujung acara. Adapun nilai-nilai atau pesan-pesan pada konser ini lewat musikalisasi puisi yang dibawakannya, sehingga kita ketahui bahwa konser ini bukanlah konser musikalisasi puisi belaka, tetapi ada pelajaran yang dapat kita terima dari musuikalisasi puisi tersebut. Bahkan bukan hanya dapat dinikmati oleh para pemuda biasa yang sering menonton band-band lainnya, konser ini dapat dinikmati oleh semua kalangan baik itu anak kecil, anak muda hingga orang deawasa juga orang tua. Ari KPIN dan kawan-kawan mampu mengubah puisi-puisi itu menjadi musikalisasi yang baik dengan diksi-diksi yang indah sehingga dapat dipemahami untuk para penikmatinya. Meskipun tidak semua orang menyukai musikalisasi puisi yang banyak didengarkan atau dinilai beberapa orang, tetapi dengan adanya musikalisasi puisi seperti ini tetap dapat berkembang dengan cara dan konsep-konsep yang berbeda. Contohnya seperti yang dilakukan oleh kelompok Ari KPIN yang bisa memberikan pemikiran ulang untuk menyukai musikalisasi puisi karena sastra juga bisa membawa keceriaan kepada setiap orang yang menikmatinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates